Search This Blog

Kelas 3 Sekolah Dasar

nothing is impossible.

Kelas 9 Sekolah Menengah Pertama

Tabunglah kebajikan, kelak engkau sendiri yang akan menerima kebahagiaan.

Febri,Wancok,Ghani,Ridhwan foto di Braga

Siapa yang menabur kata akan menuai akibat yang baik, memberi berkah yang buruk membawa musibah.

Kelas 3 SMA fotbar di Rumah Saniman

Jangan membenci orang yang mengkritik. Ia adalah guru teori dan praktik sejati bila juga memberi solusi.

Rihlah bareng HKPI

Hidup ini indah, jangan disesali. Nikmati dengan penuh syukur.

Friday, November 16, 2012

MAKNA HIJRAH DAN SEJARAH TAHUN BARU HIJRIYAH


Waktu terus berputar tanpa pernah berhenti. Ia bahkan tak bisa diperlambat ataupun dipercepat meskipun kita menginginkannya. Alhamdulillah hari ini kita memasuki tahun baru Islam 1434 Hijriyah, sejak kemarin sore hingga malam banyak umat muslim yang merayakan pergantian tahun dalam Islam ini dengan berdoa bersama, berdzikir, pawai Muharram, sampai tabligh akbar, mulai dari anak-anak, remaja, bapak-bapak hingga para orang tua semua. Dimulai dengan membaca doa akhir tahun sebagai bahan renungan kita terhadap apa yang kita jalani dan kita isi kehidupan ini selama satu tahun kebelakang. Setelah itu membacakan doa awal tahun ba’da maghrib untuk memohon agar di tahun yang sekarang kita diberi kekuatan untuk mengisinya dengan kebaikan dan terhindar dari nafsu keburukan.
Ada ayat inspiratif yang bisa dijadikan bahan evaluasi diri atau muhasabah transendental guna memperbaiki diri dalam setiap langkah kehidupan yang sementara ini:“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al-Hasyr: 18)
Sejarah pergantian tahun dan hitungan tahun dalam Islam merupakan rangkaian sejarah penyebaran agama Islam dan perjuangan kaum muslimin. Kalender hijriyah adalah kalender Islam. Penanggalan yang juga dipakai standar dalam penentuan waktu-waktu ibadah dalam Islam. Puasa diwajibkan pada bulan Ramadhan, haji pada bulan Dzulhijjah, dan lain sebagainya. Sebenarnya, nama-nama bulan ini telah dipakai di zaman Rasulullah SAW. Maka kita pun mendapati firman Allah SWT terkait dengan perhitungan waktu dalam hijriyah ini:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS : At-Taubah : 36)
Permasalahan muncul pada zaman kekhilafahan Umar bin Khatab. Saat itu Abu Musa Al-Asy.ri sebagai salah seorang gubernur menulis surat kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan. Mendapatkan masukan ini, khalifah Umar bin Khatab menggelar syura (musyawarah). Maka dikumpulkanlah beberapa sahabat senior waktu itu. Diantaranya adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Zubair bin Awwam, dan Thalhan bin Ubaidillah.