Mengutip judul dari Surat kabar Kompas Online bercerita tentang “Perjuangan untuk Bersekolah”
Sekarang jam 01.01 pagi, dan aku masih saja berkutat dengan laptop ku untuk belajar memepersiapkan UAS ku besok (ketahuan SKS kan heheh). Dengan rasa ingin tahu tentang berita terkini terutama dalam bidang edukasi , tanganku terlalu gatal untuk membuka kompas.com . dan alhasil inilah yang aku lihat tentang keadaan perjuangan untuk menggapai pendidikan di sebagian daerah saudaraku sebangsa di sana..
Jujur aku nggak tau harus ingin berkomntar apa disini, tentang perjuangan anak SD yang harus melewati sungai dan rintangan yang belum tentu orang kota mau melakukannya. Dan itu semu demi satu kata ! Demi Pendidikan yang diraih . Dan demi INDONESIA yang LEBIH BAIK .
Teringat aku tentang film Denias : " Senandung di atas Awan" bagaimana perjuangan seorang anak Papua yang ingin sekali mengecap pendidikan . Aku terkadang malu pada diriku sendiri ketika menonton film itu . Semangatku untuk mengecap pendidikan yang maksimal terkadang tak lebih baik dari mereka saudara sebangsaku yang jauh disana .
Bercerita sedikit tentang film Denias "Senandung di atas Awan", ada beberapa scene yang membuat aku terharu dan makin menyadari betapa aku harus lebih dari mereka disana ! Terdapat scene anak anak Papua yang menunggu kedatang SERAGAM SEKOLAH . Karena di sana sangat sulit untuk mendapatkan barang seperti itu . Dan ketika untuk pertama kali seragam itu datang , mereka memakai SERAGAM itu SAMPAI DIBAWA TIDUR , lengkap dengan TOPI dan DASINYA ! Ya Tuhan , betapa berharganya hal itu dimata mereka . Jikalua kubayangkan dengan keadaan ku sewaktu aku SD , tiap tahun bahkan setiap triwulan pasti selalu ganti dan menganggap itu hal yang biasa .Belum lagi untuk menempuh pendidikan harus mampu melewati gunung dan lembah itu . Berbeda dengan aku dulu yang jalan sekitar 5 menit saja sudah mengeluh .
Mungkin hal ini seharusnya bisa jadi tamparan kasar buat orang orang yang masih menyia-nyiakan kesempatan dalam belajar . Tidak taukah mereka seberapa beruntungnya mereka sekarang !
Renungkanlah !
0 komentar:
Post a Comment