Benarlah
adanya bahwa Islam adalah ajaran terakhir yang diturunkan Allah kepada
umat manusia. Islam adalah agama manusiawi dan disiarkan secara
manusiawi oleh Muhammad SAW. Kenyataan bahwa Islam sebagai ajaran
terakhir yang diturunkan oleh Allah melalui Muhammad SAW. Q.S.
al-Maai'dah : 3 : "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai
"Islam" itu jadi agama bagimu"]. Begitu sempurnanya ajaran Islam hingga
dia memiliki keuniversalan yang tak lekang oleh waktu. Dimaklumi bahwa
Islam terlahir dari perjalanan sejarah agama samawi. Hingga Islam
menjadi Agama yang membawa kasih sayang . karena secara nilai
mengakumulasi ajaran-ajaran sebelumnya sehingga ia "jalan terbaik" bagi
umat.
"Islam"
yang secara bahasa dari kata "aslama" ( fi'il madli atau kata kerja
lampau ) yang berarti "ketundukan", "kepatuhan", seakar kata dengan kata
"sulmaa", "aslam" yang berarti "lebih aman", "selamat," "damai", juga
seakar kata dengan "sullam" yang berarti "tangga" atau "proses". Ia
memang merupakan proses awal tumbuhnya kedamaian dan kasih sayang. Dan
sebenarnya kedamaian serta kasih sayang memang tidak dapat dihadirkan
tanpa melalui "al-hukmu", "alhakamah" [ aturan, kekang ] dan
"al-mahabbah", "al-hubaab" [cinta-kasih]. Karenanya "aturan" dan
"cinta-kasih" merupakan kata kunci lahirnya "arrahmah" (kasih
sayang).Alasan mengapa kata itu yang dipilih dan paling banyak digunakan
dalam al-Qur'an dengan sebanyak 321 kali dibanding kata "hubb" (cinta)
dan "wudd" (kasih) karena pengertian kasih sayang yang ditampilkan
al-Qur'an lebih cenderung merupakan "suatu sifat yang terwujud dalam
tindakan".
Oleh karena itu, dalam ajaran Islam ada istilah trilogi ajaran Ilahi yakni iman, islam dan ikhsan. Ketiga-tiganya tidak dapat dipisah satu sama yang lain, bahkan ketiga-tiganya merupakan satu kesatuan yang utuh atau saling tumpang tindih. Dalam satu di antara ketiganya ada dua istilah yang masuk, sehingga dalam Islam ada iman dan ihsan. Dalam iman ada islam dan ikhsan serta dalam ikhsan terdapat islam dan iman. Namun puncak dari ketiganya adalah ikhsan. Ikhsan inilah yang merupakan sifat yang terwujud dalam tindakan sehingga ikhsan yang berarti "berbuat kebaikan dan memperbaiki" akan selalu memberikan kedamaian serta kasih sayang kepada yang lain.
Berarti kebaikan yang diinginkan oleh Islam harus dilandasi dengan kasih sayang karena kebaikan atau "al-birr" adalah sikap yang baik, sikap ketaatan, sikap yang benar, sikap yang saleh serta yang selalu belas kasihan kepada yang lain dengan didasari oleh hati nurani. Karenanya belas kasihan juga disebut dengan "al-syafaqah wa al-luthf" sehingga sikap itu lebih mengarah kepada kelembuatan atau lemah lembut yang kemudian titik temu "lemah lembut" (layyinah) itu juga kepada "rahmah". Berarti rahmat merupakan suatu sifat yang mengarah kepada segala kebaikan dengan perkenan Tuhan sebagaimana firman-Nya : "Maka sebab kasih sayang Allah-lah kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu…...". (Q.S. Ali Imran : 159).
Kata "rahman" menggunakan rumusan kata "fa'lan" yang berfungsi untuk menunjukkan makna banyak dan tak terhingga. Menurut al-Jauhari, kata rahman merupakan sifat kasih sayang Tuhan yang meliputi seluruh makhluk, serta baik mu'min atau kafir. Sedang kata "rahim" menggunakan rumusan kata "fa'iil" yang mengandung unsur penyangatan (mubalaghah) seperti contoh lain "aliim". Kata "rahim" ini merupakan sifat kasih sayang Tuhan yang khusus pada orang-orang beriman saja. Kemudian mayoritas kedua sifat yang seakar kata dengan "rahmah" itu terletak dalam status "majrur" bukan "marfu" , "manshub" atau "majzum". "Marfu" menunjukkan pengertian "kemandirian", sedang "manshub" menunjukkan pengertian "kesejajaran" dan "majzum" menunjukkan kepada pengertian "statis, tidak berkembang". Adapun "majrur" menunjukkan pengertian "hal yang mengikuti di belakang suatu hal lain". Karena itulah, maka pengertian kasih sayang dalam Islam merupakan sesuatu yang terjadi sesudah mengerjakan hal lain sebelumnya.
Jika kasih sayang telah mencapai batasnya, maka ia dinamakan Cinta. "cinta adalah kasih sayang yang melimpah". Cinta juga lebih istimewa dibanding kasih sayang, sebab setiap cinta sama dengan kasih sayang, tetapi tidak semua kasih sayang sama dengan cinta. Kasih sayang itu lebih istimewa dibandingkan pengetahuan kognitif, sebab semua kasih sayang sama dengan pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan adalah kasih sayang. Dari pengetahuan lahir dua hal yang bertentangan, yaitu kasih sayang dan ketidaksenangan, sebab kasih sayang berarti keinginan untuk bersama dengan sesuatu yang sesuai dan cocok, baik jasmaniah maupun ruhaniah, yang dinamakan Kebaikan Murni dan Kesempurnaan Mutlak. Jiwa manusia berusaha dan ingin mendapatkan kesempurnaan. Sebaliknya, ia tidak ingin bersama sesuatu yang tidak cocok atau berharga, entah itu secara jasmaniah maupun ruhaniah, yang dinamakan Kejahatan Murni dan Kekurangan Mutlak. Jiwa manusia selalu menjauhi ini, dan dengan demikian menimbulkan suatu penolakan alamiah. Kasih sayang berasal dari situasi pertama, dan ketidaksenangan dari yang kedua.
Oleh karena itu, pertama-tama adalah jenjang pengetahuan, kedua jenjang kasih sayang, dan ketiga jenjang cinta. Kita tidak dapat mencapai dunia cinta, yang berada di atas semua yang lain, tanpa membuat tangga pengetahuan dan kasih sayang, yang merupakan makna jalinan kata-kata "dua langkah dan kamu sampai disana". Begitu pula, dunia cinta adalah ujung dari dunia pengetahuan dan kasih sayang; orang yang tiba disana, telah mencapai batasan sebagai alim yang teguh dan filosof yang saleh.
***
Bahwa hanya rahmat allah yang dapat menyelamatkan kita dari azab neraka dan sengsara di dunia. Rahmat Allah adalah sesuatu yang sangat agung. Rahmat allah adalah hak allah dan hanya diberikan kepada orang yang dapat mencintai allah dengan segala hak NYA. Kunci rahmat allah adalah kesediaan kita untuk mampu melakukan secara ikhlas apapun didunia ini dengan dasar rahman dan rahim. Kasih dan sayang. Disunah kan agar setiap kita melakukan pekerjaan apapun dimuka bumi ini haruslah diawali dengan Bismillaahirrahmaanirrahiim ( dengan nama Allah yang maha pengasih lagi penyayang. ).
Mengapa begitu pentingnya sifat kasih sayang itu? Dapat dimaklumi bila sifat kasih sayang ini tertanam didalam diri kita maka kehidupan didunia akan menjadi penuh kedamaian. Pejabat tidak akan korupsi karena dorongan kasih sayang kepada sesama. Dia akan menyadari perbuatan korupsi itu akan menimbulkan kesengsaraan bagi orang banyak. Para suami juga akan bekerja keras dan tidak akan selingkuh karena dorongan rasa kasih sayang kepada istri yang diamanahkan allah kepada dirinya. Para istri tidak berpaling dari amanah suami dan akan mengabdi kepada suami karena rasa cinta dan kasih sayangnya. Masyarakat akan bergotong royong untuk saling membantu satu sama lain karena dorongan kasih sayang. Tiada kaum duafa yang terlupakan, tiada fakir miskin yang terlantar, tiada yatim piatu yang tersisihkan , tiada para orang tua yang teracuhkan, Tiada pedagang yang mengejar laba semata , Tiada ulama yang hanya mengejar uang transfor, Tiada pejabat /penguasa yang acuh dengan rakyatnya, bila didalam hati tertanam sifat kasih sayang. Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, "ALLAH SWT mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat (dari seratus rahmat) kepada jin, manusia, binatang, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas-kasih dan berkasih sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan (ALLAH SWT) menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti." (H.R. Muslim).
Begitu indahnya sifat kasih sayang yang diberikan allah kepada kita. Hingga sifat kasih sayang itu telah menjadi kekuatan yang sangat dahsyat bagi Nabi Muhammad SAW dalam menyiarkan risalah kerasulannya. Begitupula Seluruh kaum sufi menjadi obor penerang bagi masyarakat karena sifat kasih sayangnya.
Bila kasih sayang itu sudah tercabut dari seseorang maka orang itu tidak berhak lagi menyebut “ dengan nama Allah yang maha pengasih lagi penyayang. “ Karena hanya orang yang mampu menggunakan sifat allah ( kasih sayang ) yang boleh melakukan perbuatan atas nama Allah. Dan Allah hanya memberikan rahmat dan karunianya kepada orang yang mempunyai sifat kasih sayang dengan sesama. Sebagaimana sabda Nabi “ Sebaik baiknya kamu adalah yang paling banyak berbuat baik kepada orang lain “ Perbuatan baik hanya mungkin dapat dirasakan baik bila dilaksanakan dengan penuh kasih sayang.
Bersikaplah penuh kasih kasayang kepada sesama. Karena sifat kasih sayang digunakan untuk menunjukkan sifat Allah SWT. Dan seharusnya sifat itu juga direalisasikan oleh manusia melalui perkenan "Yang Maha Pengasih" (ar-rahman) dan "Maha Penyayang" (ar-rahim). Islam adalah rahmat bagi alam semesta Q.S. Al-Anbiyaa': 107 : "Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi "rahmat" bagi semesta alam".
0 komentar:
Post a Comment