Para penggemar setia Dufan dan film animasi dapat menyaksikan film animasi 3D terbaru buatan anak bangsa berjudul Dufan Defender, produksi Ancol Dreamlights, di Indosiar, mulai 18 Maret 2012 setiap hari Minggu pagi pukul 7.30 WIB.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk bekerja sama dengan Dreamlight World
Media dan Sony Music Entertainment Indonesia membuat film animasi high definition
(HD) untuk layar televisi pertama di Indonesia tersebut. Film ini
diharapkan bisa menjadi awal kebangkitan film animasi di tanah air.
Dufan Defender mengangkat tema tentang beberapa karakter
binatang langka yang ada di Indonesia. Dufan dan kawan-kawan yang
terbentuk dalam kelompok pelindung bumi, The Earth Defender, melawan
panjahat-penjahat yang ingin merusak sumber daya yang ada di bumi, yaitu
The Destroyer.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Budi Karya Sumadi
menjelaskan film ini membawa pesan keberanian, ketangguhan dan
kepedulian. Sekaligus diharapkan bisa menjadi tuntunan bagi anak-anak
Indonesia.
“Film ini adalah film animasi HD pertama karya anak bangsa dan
harapannya bisa dinikmati tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara
lain,” kata Budi selepas peluncuran film Dufan Defender di Atrium EX Jakarta (9/3).
Awalnya, ide membuat film ini sudah ada sejak dua tahun lalu. Dalam pikirannya terlintas bagaimana menonjolkan semua karakter di Dufan, tidak hanya bisa dinikmati di Jakarta saja, tapi bisa di seluruh Indonesia bahkan dunia.
Awalnya, ide membuat film ini sudah ada sejak dua tahun lalu. Dalam pikirannya terlintas bagaimana menonjolkan semua karakter di Dufan, tidak hanya bisa dinikmati di Jakarta saja, tapi bisa di seluruh Indonesia bahkan dunia.
Kemudian muncul ide untuk membuat model bisnis yang mudah diekspor. Salah satunya dengan membuat film animasi berteknologi HD.
Sedangkan bila Pembangunan Jaya Ancol ingin membuat wahana serupa di
kota lain atau negara lain, maka akan memerlukan investasi yang cukup
besar dan waktu yang lama.
Gandeng studio film dan label musik
Untuk memudahkan proses pembuatan film yang berskala internasional,
pihak PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk selaku pemegang merek wahana Ancol
dan Dufan menggandeng studio film Dreamlight World Media dan Sony Music
Entertainment Indonesia.
Sony Music Entertainment Indonesia menjadi distributor film ini ke
mancanegara sekaligus menyertakan artis Xo-IX sebagai pembuat lagu sound
Track “Dufan Defender“.
President Director Dreamlight World Media, Eko Nugroho menjelaskan
film ini dibuat oleh sekitar 60 animator di dua lokasi studio, yaitu di
Jakarta dan Ungaran, Jawa Tengah.
Pembuatan film itu memakan waktu sekitar enam bulan. “Sementara biaya produksi filmnya mencapai Rp 5 miliar,” kata Eko.
Film ini memang terkesan mahal karena selain menggunakan teknologi HD, film ini juga memakai skoring musik orkestra. Pihak Dreamlight World Media mengklaim idealnya skoring musik orkestra hanya dipakai untuk film layar lebar.
“Tapi di film ini sudah memakai skoring musik orkestra. Bahkan
satu-satunya film animasi di Asia Tenggara yang memakai orkestra,” jelasnya.
Ekspor ke Vietnam
Dalam proses pengerjaan film, Dufan Defender ini sejak awal
memang dibuat dalam versi bahasa Inggris. Pasalnya, kata Eko, film ini
memang akan ditujukan untuk pasar luar negeri.
Salah satu tujuan ekspor film animasi tersebut adalah Vietnam. Di
negara tersebut, sebuah stasiun televisi sudah siap menayangkan 26
episode Dufan Defender.
Sedangkan film yang terkesan futuristik ini dibuat agar menyesuaikan
dengan pasar internasional dan selera pasar yang berlaku saat ini. Eko
mencontohkan film-film futuristik ini, misalnya Star Wars, bakal bisa
dikenang bahkan masih relevan bila dinikmati 10 tahun mendatang.
“Kita harus membuat film yang bisa dibanggakan. Tidak hanya menonton Upin Ipin saja dari negeri tetangga,” jelasnya.
Karakter The Defender dan The Destroyer
Dalam film “Dufan Defender” ini menyertakan 5 karakter The Defender yang berperan sebagai tokoh yang baik (protagonis) dan 3 karakter yang berperan sebagai tokoh yang jahat (antagonis).
Semua karakter tersebut merupakan karakter hewan-hewan langka yang
ada di Indonesia. Dengan adanya film ini diharapkan juga bisa
mengenalkan hewan-hewan langka di Indonesia kepada dunia.
Selain itu, karakter-karakter dalam film ini juga mencerminkan
perilaku-perilaku anak yang bangsa, baik yang positif maupun negatif.
Film ini mengedepankan keberanian dalam menghadapi sesuatu. “Di sini bukan mengajarkan kekerasan, tapi perjuangan,” kata Eko.
Berikut karakter The Defender.
Garin (Garuda Indonesia). Pemimpin tertinggi The Defender
ini tidak diketahui asalnya, yang jelas dia telah tinggal lama bahkan
membuat markas Defender di sebuah pulau di bumi. Kebenciannya pada
perang memaksa dia untuk membuat team Defender yang beranggotakan Dufan,
Cili, dan Kabul manakala The Destroyer berusaha untuk menginvasi bumi.
Dufan. Bekantan (kera Kalimantan) yang menjadi maskot Dufan
ini menjadi anggota pertama yang direkrut menjadi Defender team, sebagai
“Yang Terpilih” karena mempunyai kemampuan serta sifat seorang pemimpin
yang heroik dan diangkat sebagai leader team. Dufan mempunyai kemampuan
menggunakan berbagai senjata. Sifat kepemimpinan Dufan membuatnya
menjadi andalan di tim Defender dalam melindungi bumi.
Kabul. Karakter Katak ini adalah sahabat karib Dufan, yang
direkrut karena kemahirannya memainkan video games. Kemahirannya di
video games itu membuat Kabul mempunyai kemampuan strategi pertempuran
luar angkasa dan ahli dalam menembak sasaran dengan tepat. Hanya saja
Kabul merupakan seorang yang penakut, dan tidak percaya diri. Terkadang
sifatnya ini bikin kekacauan di Defender.
Cili. Kancil ini pandai mengutak-atik mesin. Sebagai
karakter perempuan yang tangguh, Cili sedikit tomboy, tapi cerdas dan
mampu menguasai dengan cepat segala macam peralatan. Cili juga mampu
memunculkan kekuatan force shield.
Mimion. Makhluk mungil yang menemani Cili. Sifatnya cerdas
dan setia. Mimion mempunyai kemampuan, yaitu “membelah diri” menjadi
banyak dan duplikasinya tersebut bisa diperintahkan apa saja oleh Mimion
origin.
Sedangkan karakter The Destroyer:
Bije. Dia adalah pemimpin utama The Destroyer. Konon dia
berasal dari planet Oroz, sebuah planet yang telah kehilangan sumber
alamnya dan hampir separuh kehidupan di planetnya dikuasai oleh mesin
dan robot, yang letaknya jauh sekali di luar gugusan bimasakti.
Ambisinya begitu besar untuk menguasai semua sumber daya alam di
seantero dunia. Hal yang kemudian menjadi awal pertempuran antara The
Destroyer dan The Defender.
Kombi. Komodo yang menjadi anak buah Bije yang paling setia,
karena dia lebih memilih menjadi pengikut Bije dan meninggalkan
bangsanya, planet Gekon. Usianya sangat tua namun tingkahnya sangat
kekanak-kanakan. Paling tidak suka disalahkan dan suka mencari-cari
kesalahan orang lain.
Barus. Karakter babi hutan dengan sifat paling rakus. Meski dia berasal dari planet Dembel dan
merupakan pewaris tunggal kerajaan Suma, namun belum pernah dia sedikit
pun datang ke planet asalnya tersebut. Karena sejak kecil dia sudah
diculik oleh Bije dan dijadikan anak buah BijeNah,
Kisahnya
Dulu ada seorang makhluk jahat bernama Bije, dari planet di sebuah
galaksi yang jauh, yang berambisi menguasai dunia beserta sumber daya
alamnya. Planet-planet yang mengandung sumber daya alam yang subur ingin
dikuasai berikut penduduknya untuk dijadikan budak. Bersama anak
buahnya, Barus dan Kombi, Bije menjelajahi semesta alam untuk mencari
planet-planet yang akan dijadikan jajahan baru.
Saat melintas di atas galaksi bumi, Bije mendeteksi adanya sumber
alam melimpah yang terkandung di dalamnya. Bije mengarahkan pesawat
induk The Destroyer menuju ke arah bumi. Bije kemudian menyuruh Barus
dan Kombi untuk mulai menginvasi bumi dengan meluncurkan pesawat-pesawat
Squidfighter.
Sementara itu, di sebuah pulau di bumi, Garin yang mendapat tanda
akan kedatangan musuh, segera beraksi mencari generasi-generasi muda
yang akan direkrutnya menjadi pejuang pembela bumi.
Dalam pencariannya ke seluruh penjuru bumi, Garin pun bertemu dengan
Dufan dan Kabul. Bukan hanya dilatih serta dibekali keahlian beladiri
saja, tapi mereka juga dibekali senjata untuk melindungi diri dari
serangan si jahat.
Dufan dibekali double hand saber, sedangkan Kabul dibekali senjata pistol laser dan boomerang ball. Tidak hanya itu, Dufan dan Kabul juga dibekali pesawat tempur canggih Spaceship Defender yang semuanya serba otomatis. Terbentuklah pejuang pembela Bumi, Earth Defender.
Maka dimulailah kisah perjuangan Dufan Defender untuk menyelamatkan
jagad raya dari serangan dan muslihat Bije dan The Destroyer.
0 komentar:
Post a Comment