Semua yang telah mereka usahakan agar aku mengikuti kegiatan terakhir agar menjadi himpunan seutuhnya, datang kerumah dengan memohon, telpon, dan sms berulang kali semua aku abaikan. Demi menjaga hati ini, aku tak ingin hati ini merasakan perih kembali atas perlakuan mereka yang katanya “mendidik”. Tetapi disaat aku meninggalkan acara terakhir, dan berharap ada rasa lega, ternyata rasa ini lebih perih lagi. Perih meninggalkan kalian, perih mengabaikan semua usaha kalian, dan perih tidak menepati janji yang ku berikan pada kalian. Apapun yang terjadi nanti Senin aku harus siap menerimanya.Dalam hati ini aku menangis.
(Ini kisah nyata saya yang memutuskan menjadi non-himpunan demi menjaga perasaan ini)
MHR,25 Mei 2014,Cimahi.
0 komentar:
Post a Comment